Masturbasi tentu bukan hal
yang asing lagi. Walau demikian, sebagian orang belum mengetahui manfaat serta
kerugian yang didapat dari aktivitas tersebut.
Ada banyak
keuntungan yang diperoleh dari masturbasi. Ketika
masturbasi, terjadi pelepasan hormon dopamin, endorfin, dan oksitosin yang
memberikan perasaan rileks. Anda pun akan merasa puas dan lega setelahnya.
Selain itu, ejakulasi rutin disebutkan dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Namun,
masturbasi juga dapat menimbulkan serangkaian kerugian. Misalnya, iritasi kulit
permukaan penis dan risiko kerusakan organ penis akibat penggunaan alat bantu
yang berbahaya.
Beberapa
kasus yang pernah ditemukan adalah penis 'tersangkut' pada benda seperti botol
dan patah penis akibat memaksakan membengkokkan penis. Di samping itu,
masturbasi diyakini berperan penting dalam perkembangan parafilia.
Menurut
American Psychiatric Association, parafilia adalah kumpulan dorongan dan
gangguan seksual yang menyimpang, intens, dan muncul berulang kali. Contohnya
pedofilia, eksibionisme, masokisme, dan sebagainya.
Bagaimana
kaitan antara parafilia dan masturbasi? Studi menyebutkan, penderita parafilia
sering kali kesulitan untuk memperoleh aktivitas seks sesuai keinginannya.
Berfantasi lewat masturbasi menjadi satu-satunya jalan bagi mereka.
Akhirnya,
hasrat 'menyimpang' itu terus-menerus terpelihara lewat masturbasi. Tentu ini
sebuah kerugian, bukan?
Kerugian
lain dari masturbasi adalah mengalami rasa malu, rasa bersalah, depresi, risiko
kecanduan masturbasi, serta risiko kerusakan hubungan dengan pasangan (karena
kepuasan seksual yang diperoleh dari pasangan tidak mampu menyamai masturbasi).
Demikianlah
pembahasan seputar manfaat dan kerugian masturbasi. Untuk
menentukan apakah sebaiknya melanjutkan aktivitas tersebut atau tidak,
keputusannya ada di tangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar